Wednesday, May 1, 2013

Mgr Petrus Turang: Gereja Katolik Harus Komunikatif

Ketua Komisi Komunikasi Sosial Konferensi Wali Gereja Indonesia yang juga Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang mengatakan Gereja Katolik harus komunikatif dalam mengembangkan karya pastoral dengan gagasan perubahan berwatak sosial.

"Dengan bersandar pada komunikator ulung Yesus Kristus, Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) KWI merasa terutus untuk melanjutkan komunikasi iman yang mendorong kesejahteraan lahir dan batin dalam gereja yang memasyarakat," kata Uskup Turang di Kupang, Jumat.

Dihadapan rapat pleno Komisi Komsos KWI, Uskup asal Manado, Sulawesi Utara itu mengharapkan peserta rapat menyadari akan tanggungjawab pastoralnya dengan membawa pencerahan akan makna media komunikasi demi kesejatian persekutuan gerejawi yang semakin sejahtera, murah hati dan terbuka.
Ia mengatakan Komisi Komsos KWI dan perangkat pastoral komsos keuskupan hendaknya menjalin komunikasi saling memberdayakan, seraya memperhatikan tuntutan perkembangan teknologi informasi mutakhir.

"Komsos KWI hendaknya mengutamakan nilai‑nilai kemanusiaan peradaban kasih dalam gereja dan masyarakat," katanya.

Pada dasarnya, kata Uskup Turang, pastoral komunikasi sosial seyogiyanya menumbuhkan komunikasi iman dengan memanfaatkan hasil kemajuan teknologi komunikasi.

"Dengan kata lain pastoral komunikasi sosial mendorong persekutuan gerejawi untuk memanfaatkan kemajuan tehnologi komunikasi guna menyuburkan evengelisasi dalam persekutuan gerejawi setempat," katanya menjelaskan.

Uskup Turang menyadari lemahnya penjabaran pengajaran gereja tentang komunikasi sosial, khususnya di kalangan para pemimpin umat.

"Kehadiran kemajuan media komunikasi kurang dipandang sebagai bantuan untuk menumbuhkan hidup iman, terutama pewartaan injil," tuturnya.

Memang, kata Uskup, kemampuan berkomunikasi memerlukan pendidikan dan pelatihan sehingga penyampaian pesan injil yang dapat dipahami dengan tepat dan berkesan oleh umat.

"Kekurang mampuan dalam menyampaikan nilai‑nilai iman secara efektif, tak pelak lagi memiskinkan hidup iman, karena pengetahuan serta penghayatan iman kurang mampu berjumpa dengan aneka tantangan baru," katanya.

Menurut dia, di tengah gemerlapnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, persoalan kemanusiaan harus tetap menjadi pusat perhatian, sehingga Gereja Katolik harus komunikatif dalam mengembangkan karya pastoral.

sumber: Tribun Menado, 22 Juli 2011

No comments:

Post a Comment