Ketua Komisi Komunikasi Sosial Konferensi Wali Gereja Indonesia yang
juga Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang mengatakan Gereja Katolik
harus komunikatif dalam mengembangkan karya pastoral dengan gagasan
perubahan berwatak sosial.
"Dengan bersandar pada komunikator
ulung Yesus Kristus, Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) KWI merasa
terutus untuk melanjutkan komunikasi iman yang mendorong kesejahteraan
lahir dan batin dalam gereja yang memasyarakat," kata Uskup Turang di
Kupang, Jumat.
Dihadapan rapat pleno Komisi Komsos KWI, Uskup
asal Manado, Sulawesi Utara itu mengharapkan peserta rapat menyadari
akan tanggungjawab pastoralnya dengan membawa pencerahan akan makna
media komunikasi demi kesejatian persekutuan gerejawi yang semakin
sejahtera, murah hati dan terbuka.
Ia mengatakan Komisi Komsos
KWI dan perangkat pastoral komsos keuskupan hendaknya menjalin
komunikasi saling memberdayakan, seraya memperhatikan tuntutan
perkembangan teknologi informasi mutakhir.
"Komsos KWI hendaknya mengutamakan nilai‑nilai kemanusiaan peradaban kasih dalam gereja dan masyarakat," katanya.
Pada
dasarnya, kata Uskup Turang, pastoral komunikasi sosial seyogiyanya
menumbuhkan komunikasi iman dengan memanfaatkan hasil kemajuan teknologi
komunikasi.
"Dengan kata lain pastoral komunikasi sosial
mendorong persekutuan gerejawi untuk memanfaatkan kemajuan tehnologi
komunikasi guna menyuburkan evengelisasi dalam persekutuan gerejawi
setempat," katanya menjelaskan.
Uskup Turang menyadari lemahnya
penjabaran pengajaran gereja tentang komunikasi sosial, khususnya di
kalangan para pemimpin umat.
"Kehadiran kemajuan media komunikasi
kurang dipandang sebagai bantuan untuk menumbuhkan hidup iman, terutama
pewartaan injil," tuturnya.
Memang, kata Uskup, kemampuan
berkomunikasi memerlukan pendidikan dan pelatihan sehingga penyampaian
pesan injil yang dapat dipahami dengan tepat dan berkesan oleh umat.
"Kekurang
mampuan dalam menyampaikan nilai‑nilai iman secara efektif, tak pelak
lagi memiskinkan hidup iman, karena pengetahuan serta penghayatan iman
kurang mampu berjumpa dengan aneka tantangan baru," katanya.
Menurut
dia, di tengah gemerlapnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi,
persoalan kemanusiaan harus tetap menjadi pusat perhatian, sehingga
Gereja Katolik harus komunikatif dalam mengembangkan karya pastoral.
sumber: Tribun Menado, 22 Juli 2011
No comments:
Post a Comment