Perkembangan umat Kristiani di Indonesia dewasa ini semakin meningkat
sejalan dengan meningkatnya pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
Untuk tujuan itu pemerintah telah mencurahkan perhatian pada pembanguan
spiritual termasuk pembinaan hidup beragama.
Sementara itu, umat Kristiani di Indonesia semakin meningkat jumlah
dan mobilitasnya. Tuntutan pelayanannya baik yang bersifat
administratif, maupun layanan rohani seperti konsultasi, perhatian dan
sapaan, informasi, dan berita sangat diperlukan.
Kini, gereja tidak dapat membatasi mobilitas dan gerak umat,
melainkan harus bisa memberikan layanan kepada mereka, sehingga mereka
selalu merasakan sapaan Allah. Gereja harus peka dan cerdas untuk
memanfaatkan teknologi ini. Tuhan Yesus pun cepat berinisiatif naik ke
perahu Simon
untuk memberikan ceramah di pantai (bdk. Lukas 5:1-11). Dengan demikian, proses pengudusan umat Allah dapat berjalan dengan baik tanpa ketegangan.
untuk memberikan ceramah di pantai (bdk. Lukas 5:1-11). Dengan demikian, proses pengudusan umat Allah dapat berjalan dengan baik tanpa ketegangan.
Teknologi Informasi
Sementara gereja dihadapkan pada tantangan-tantangan tersebut, tentu gereja membutuhkan sarana untuk menjadi solusi dan jawabannya. Salah satu sarana yang dapat dilirik untuk menjadi solusi adalah pemanfaatan perangkat teknologi informasi (TI).
Sementara gereja dihadapkan pada tantangan-tantangan tersebut, tentu gereja membutuhkan sarana untuk menjadi solusi dan jawabannya. Salah satu sarana yang dapat dilirik untuk menjadi solusi adalah pemanfaatan perangkat teknologi informasi (TI).
Tidak sedikit umat yang telah memiliki dan familiar dengan teknologi.
Mereka bahkan telah mengunakannya di sekolah, di kantor atau di tempat
persewaan, dan di rumah. Meskipun pemilikan perangkat TI belum merata di
kalangan umat, namun perangkat TI makin mudah untuk dioperasikan dan
harganya makin terjangkau. Oleh karena itu, tidak ada salahnya bila para
rohaniwan mendekatkan diri dengan perangkat tersebut agar dapat
mengenal, menyapa, dan melayani umat.
Penggunaan fasilitas
Sebenarnya, sudah banyak sekolah dan lembaga kristiani yang memiliki fasilitas perangkat TI, seperti komputer dan internet. Selain itu, umat yang memiliki ponsel jumlahnya terus bertambah dari waktu ke waktu.
Sebenarnya, sudah banyak sekolah dan lembaga kristiani yang memiliki fasilitas perangkat TI, seperti komputer dan internet. Selain itu, umat yang memiliki ponsel jumlahnya terus bertambah dari waktu ke waktu.
Akan tetapi, fasilitas ini tampak belum digunakan secara optimal baik
untuk keperluan adminstrasi organisasi, pendidikan, misi, dan
pengembangan iman. Padahal, perangkat-perangkat itu dapat didayagunakan
oleh para rohaniwan untuk mengolah data administrasi kerumahtanggaan
gereja, sekolah, atau rumah sakit yang dikelolanya. Dapat pula digunakan
untuk berkomunikasi baik secara pribadi maupun secara masal, sehingga
dapat menjalankan tugas perutusan sebagai saksi Kristus (bdk. Lukas
4:43; Lukas 24:48; Kisah Para Rasul 1:8).
Peralatan yang tersedia di laboratorium sekolah-sekolah kristiani
dapat digunakan untuk penerbitan buku, tabloid, atau koran, warta
gereja, renungan harian, pengembangan fasilitas web, blog, facebook gereja,
sekolah, dan lembaga. Tentu tujuannya agar semakin dapat maksimal dalam
memberikan pelayanan kepada umat. Selain itu, melalui sarana-sarana TI,
gereja dapat membangun dialog lintas agama dan komunikasi yang lebih
hangat dengan masyarakat. Harapannya kehadiran gereja makin dapat
diterima dan dipahami oleh masyarakat.
Fasilitas-fasilitas itu dapat pula digunakan untuk memberikan
pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat,
khususnya generasi muda agar dapat mengikuti perkembangan dunia. Dengan
demikian, kehadiran gereja dan kegiatan misi memberi arti secara praksis
bagi masyarakat.
Sarana-sarana TI dapat digunakan untuk meneguhkan umat dalam
menghadapi kehidupannya. Gereja dapat memberikan renungan, menyajikan
kesaksian-kesaksian yang meneguhkan umat. Umat yang tersapa tentu akan
mendapatkan semangat yang menyala-nyala dan harapan baru untuk melangkah
maju ke depan.
Oleh karena itu, gereja harus cepat berinisiatif dalam menggunakan
teknologi sebelum penyalahgunaan teknologi merajalela dan merusak
kehidupan iman. Gelombang teknologi ini terus bergulir tanpa dapat
menghentikannya. Sementara itu, umat semakin tertarik, karena mereka
makin dimanja dengan berbagai fitur yang ada.
Sumber: Majalah Bahana, April 2010
No comments:
Post a Comment